TVRI Sumbar Menuju Sistem Satelit
Kelemahan yang dihadapi oleh TVRI dalam
menyebarluaskan siarannya ke rumah-rumah penduduk, terletak pada sistim
pemancar (transmisi) yang masih menggunakan VHF. Untuk di Sumatera
Barat, TVRI memiliki 13 stasiun transmisi VHF dengan daya pancar yang
semakin berkurang dan penerimaan di masyarakatpun kurang baik, jika
dibandingkan dengan televisi swasta yang menggunakan sistim UHF.
Pemanfaatan sistim UHF, untuk TVRI, seharusnya sudah tidak bisa
ditawar-tawar lagi, karena memang sudah tuntutan zaman dan kemajuan
teknologi, serta selera masyarakat yang menginginkan kesempurnaan
gambar.
Namun disayangkan, TVRI masih
menggunakann VHF, karena kurangan dana untuk pengadaan peralatan
transmisi dan sudah seharusnya para petinggi TVRI di Jakarta, memikirkan
hal ini.
Adalah langkah maju bagi TVRI stasiun NAD, TVRI Papua dan TVRI Kalbar, menggunakan satelit dalam siarannya, untuk meminimalisasi penerimaan yang kurang bagus dan menghindari blank spot di daerah perbukitan. Pemikiran untuk mengikuti jejak ketiga stasiun TVRI daerah diatas, Pemda Sumatera Barat, telah berkomitmen untuk membantu TVRI Sumbar untuk menggunakan satelit dalam siarannya agar informasi yang diberikan pemerintah, termasuk kabupaten-kota yang belum terjangkau siaran televisi dapat menikmati siaran televise hingga kepelosok nagari.
Langkah maju ini, telah direalisasikan oleh Pemda Propinsi Sumatera Barat, dengan membuat MOU antara propinsi dengan kabupaten-kota, untuk membantu TVRI Sumbar pada tahun 2009, dengan menganggarkan dana dalam APBD-nya, sehingga hambatan dalam penyiaran oleh TVRI Sumbar, tidak menemui kendala yang berarti.
Dalam mendukung hal ini, TVRI Sumbar juga menyiapkan perangkat pendukung, termasuk kesiapan SDMnya guna menyukseskan program siaran menggunakan satelit. Salah satu langkah yang ditempuh dengan mengadakan pelatihan untuk memperluas akses dan mengkader reporter dan kamerawan Berita, sehingga pada bulan januari 2009, sudah siap dengan SDM yang berkualitas. Pelatihan yang digelar adalah penyiapan Reporter dan Kamerwan berita yang dikemas dalam pelatihan One Man News, dimana dalam peliputan berita, hanya dilakukan oleh satu orang, dan sangat efisien dalam berbagai kegiatan dan efisien dalam operasional.
Pelatihan One Man News ini diikuti oleh 13 peserta, 4 diantaranya dari Staf humas Kota Payakumbuh, humas Kabupaten 50 Kota, humas Kabupaten Tanah Datar dan humas Kota Padang Panjang, selebihnya peserta umum, dengan pendidikan rata-rata sarjana strata Satu.
Kegiatan ini digelar selain untuk menyiapkan kontributor TVRI juga dalam rangka mengisi HUT ke-46 TVRI, agar LPP TVRI memberikan makna bagi masyarakat dalam menjalankan tugas keseharian.
One Man News Course, baru pertama kali dilaksanakan oleh TVRI Sumatera Barat, namun untuk pelatihan secara parsial, berupa reported an kamerwan saja, sudah tiga kali dilaksanakan.
Pelatihan Reporter dan Kamerwan berita televise terpadu ini, berdurasi 12 hari, dimulai tanggal 4 agustus 2008 dan berakhir 16 agustus 2008, dengan materi pelatihan seputar Industri pertelevisian dan produksi acara televisi, One Man News, teknik menulis naskah berita televisi, teknik menulis naskah feature, teknik wawancara dan dubbing, News Room, komunikasi jurnalistik dan pedoman prilaku penyiaran, pengenalan kamera, standar operating prosedure, ENG production, teori dan komposisi gambar televisi, teknik pengambilan gambar dan edit by camera, editing Non-Linear.
Setelah lulus pelatihan, peserta diharapkan dapat membantu TVRI Sumbar dalam meliput kegiatan serta menyebarluaskan informasi dari materi yang diliput dari kabupaten-kota masing-masing untuk diketahui oleh masyarakat secara luas.
Kedepan, pelatihan ini juga dapat dikembangkan, dengan materi yang lebih luas karena generasi muda di Sumatera Barat sangat besar minatnya dalam dunia penyiaran
Bravo TVRI Sumbar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar