Andai mereka tau…. summer di Taipei…
Andai mereka tau…
34 C, temperatur kota Taipei dalam beberapa hari ini. Rasanya tidak
perlu dibayangkan sepanas apa, seterik apa sepanjang pagi sampai dengan
malam. Bahkan kamarku di dorm yang terkenal paling dingin diantara
kamar-kamar yang lain pun kini harus pasang AC sepanjang malam. Dengan
sistem pra-bayar, yah seperti pulsa kalau di Indonesia, setiap malam
hampir selalu menghabiskan sekitar 6.2 kWH. Depok-Jakarta masih jauh
lebih bersahabat dibanding Taipei saat summer seperti ini, panasnya
nggak ada apa-apanya. Taruhlah, saat jam 10 – 2 siang panasnya sama.
Tapi pagi dan malem hari, depok masih segar-dingin, berbeda dengan
taipei yang sepanjang hari sampai malam suhunya nggak pernah berubah.
Tapi, sepanas-panasnya summer tidak lebih membuatku menderita
dibandingkan menyaksikan mode-mode pakaian musim panas mereka. Masya
Allah! Tidak berlebihan rasanya kalau saya mengatakan, hampir semua
jenis mode ada di jalanan kampus, tidak terbayangkan. Apa sebenarnya
mau mereka?? Pameran busana di jalanan?
Padahal, coba kita lihat fakta yang ada. Berdasarkan penelitian gaya berpakaian dan penampilan seksi wanita berbanding lurus dengan banyaknya penderita kanker prostat. Hasil penelitian ini juga mengungkapkan bahwa, pada negara-negara yang para perempuannya bebas mengenakan rok mini dan mengumbar aurat, jumlah penderita impotensi lebih tinggi dibanding negara-negara yang melarang perempuan mengumbar betisnya. Itu merupakan hasil penelitian para periset di Amerika Serikat selama 30 tahun. Hasil lainnya 80 % pria berumur di atas 60 tahun tewas akibat kanker prostat bersamaan dengan penyakit lainnya. Disebutkan pula, satu dari tiga pria berumur di atas 30 tahun yang bermukim di Amerika Serikat dan Eropa memiliki potensi terserang gangguan kelenjar prostat. “Ini terjadi semenjak dimulainya revolusi seksual pada wanita di dunia berkembang melalui gaya berpakaian mereka,” ungkap Leonid Kitaev Smyk, peneliti senior dari Russian Research Institute of Culturology of The Russian Academy.
Padahal, coba kita lihat fakta yang ada. Berdasarkan penelitian gaya berpakaian dan penampilan seksi wanita berbanding lurus dengan banyaknya penderita kanker prostat. Hasil penelitian ini juga mengungkapkan bahwa, pada negara-negara yang para perempuannya bebas mengenakan rok mini dan mengumbar aurat, jumlah penderita impotensi lebih tinggi dibanding negara-negara yang melarang perempuan mengumbar betisnya. Itu merupakan hasil penelitian para periset di Amerika Serikat selama 30 tahun. Hasil lainnya 80 % pria berumur di atas 60 tahun tewas akibat kanker prostat bersamaan dengan penyakit lainnya. Disebutkan pula, satu dari tiga pria berumur di atas 30 tahun yang bermukim di Amerika Serikat dan Eropa memiliki potensi terserang gangguan kelenjar prostat. “Ini terjadi semenjak dimulainya revolusi seksual pada wanita di dunia berkembang melalui gaya berpakaian mereka,” ungkap Leonid Kitaev Smyk, peneliti senior dari Russian Research Institute of Culturology of The Russian Academy.
“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak
perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka
lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (Q.S. Al-Ahzab: 59).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar