Fungsi Subnet pada IP Address
FUNGSI SUBNET PADA IP ADRESSING
Pengertian IP Address
IP
address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan
peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri
atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok
angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 193.160.5.1.
IP
address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana
network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID
menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP
address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di
mana host itu berada.
Kelas-kelas IP Address
Untuk
mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai, IP address
dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada table dibawah IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx.-126.xxx.xxx.xxx,
terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. Pada IP
address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID
ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas
A, misalnya 113.46.5.6 ialah:
Network ID = 113
Host ID = 46.5.6
IP
address di atas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113. IP
address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang
dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama,
sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan demikian, cara
membaca IP adderss kelas B, misalnya 132.92.121.1 :\
NetworkID =132.92
Host ID = 121.1
IP
address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92.
Dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat
menampung sekitar 65000 host. Range IP 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx. IP
address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN).
Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk
sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP
address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x. Pengalokasian IP address
pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan host ID yang tepat
untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung
dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.
IP Addressing & Subnetting
1. Pendahuluan
Seperti
sudah dibahas pada bagian sebelumnya, IP address terdiri dari dua
bagian, yaitu network ID dan host ID. Network ID menunjukkan nomor
network, sedangkan host ID mengidentifikasi host dalam satu network.
Host ID bersifat unik untuk satu network. Untuk lebih mengefesienkan
alokasi IP address yang kita peroleh, kita menggunakan subnetting.
Subnetting adalah proses memecah satu kelas IP address menjadi beberapa
subnet dengan jumlah host yang lebih sedikit. Untuk menentukan batas
network ID dan host ID dalam suatu subnet digunakan subnet mask.
Biasanya
kita membentuk subnet dengan mengalokasikan IP address sama rata untuk
setiap subnet. Namun hal ini hanya cocok kalau alokasi IP yang kita
peroleh cukup besar atau kita menggunakan IP privat. Untuk mengatasi
hal itu dapat digunakan VLSM (Variable Length Subnet Mask) yakni
pengalokasian IP dengan subnet yang besanya berbeda-beda sehingga
alokasi IP dapat menjadi lebih efisien.
2.2 Pengalokasian IP Address
Bagian
ini memegang peranan yang sangat penting karena meliputi perencanaan
jumlah network yang akan dibuat dan alokasi IP address untuk tiap
network. Kita harus membuat subnetting yang tepat untuk keseluruhan
jaringan dengan mempertimbangkan kemungkinan perkembangan jaringan di
masa yang akan datang. Sebagai contoh, ITB mendapat alokasi IP addres
dari INTERNIC (http://www.internic.net) untuk kelas B yaitu
167.205.xxx.xxx.
Jika
diimplementasikan dalam suatu jaringan saja (flat), maka dengan IP
Address ini kita hanya dapat membuat satu network dengan kapasitas
lebih dari 65.000 host. Karena letak fisik jaringan tersebar (dalam
beberapa departemen dan laboratorium) dan tingkat kongesti yang akan
sangat tinggi, tidak mungkin menghubungkan seluruh komputer dalam
kampus ITB hanya dengan menggunakan satu buah jaringan saja (flat).
Maka
dilakukan pembagian jaringan sesuai letak fisiknya. Pembagian ini tidak
hanya pada level fisik (media) saja, namun juga pada level logik
(network layer), yakni pada tingkat IP address.. Pembagian pada level
network membutuhkan segmentasi pada IP Address yang akan digunakan.
Untuk itu, dilakukan proses pendelegasian IP Address kepada
masing-masing jurusan, laboratorium dan lembaga lain yang memiliki LAN
dan akan diintegrasikan dalam suatu jaringan kampus yang besar.
Misalkan dilakukan pembagian IP kelas B sebagai berikut :
IP address 167.205.1.xxx dialokasikan untuk cadangan
IP address 167.205.1.xxx dialokasikan untuk cadangan
IP address 167.205.2.xxx dialokasikan untuk departemen A
IP address 167.205.3.xxx dialokasikan untuk departemen B
IP address 167.205.4.xxx dialokasikan untuk unit X dsb.
Pembagian
ini didasari oleh jumlah komputer yang terdapat pada suatu jurusan dan
prediksi peningkatan populasinya untuk beberapa tahun kemudian. Hal ini
dilakukan semata-mata karena IP Address bersifat terbatas, sehingga
pemanfaatannya harus diusahakan seefisien mungkin. Jika seorang
administrator di salah satu departemen mendapat alokasi IP addres
167.205.48.xxx, maka alokasi ini akan setara dengan sebuah IP address
kelas C karena dengan IP ini kita hanya dapat membentuk satu jaringan
berkapasitas 256 host yakni dari 167.205.9.0 sampai 167.205.9.255.
Dalam
pembagian ini, seorang network administrator di suatu lembaga mendapat
alokasi IP Address 167.205.9.xxx. Alokasi ini setara dengan satu buah
kelas C karena sama-sama memiliki kapasitas 256 IP Address, yakni dari
167.205.9.0 sampai dengan 167.205.9.255. Misalkan dalam melakukan
instalasi jaringan, ia dihadapkan pada permasalahan-permasalahan
sebagai berikut :
Dibutuhkan kira-kira 7 buah LAN. Setiap LAN memiliki kurang dari 30 komputer.
Berdasarkan fakta tersebut, ia membagi 256 buah IP address itu menjadi 8 segmen. Karena pembagian ini berbasis bilangan biner, pembagian hanya dapat dilakukan untuk kelipatan pangkat 2, yakni dibagi 2, dibagi 4, 8, 16, 32 dst. Jika kita tinjau secara biner, maka kita mendapatkan :
Berdasarkan fakta tersebut, ia membagi 256 buah IP address itu menjadi 8 segmen. Karena pembagian ini berbasis bilangan biner, pembagian hanya dapat dilakukan untuk kelipatan pangkat 2, yakni dibagi 2, dibagi 4, 8, 16, 32 dst. Jika kita tinjau secara biner, maka kita mendapatkan :
Jumlah bit host dari subnet 167.205.9.xxx adalah 8 bit (segmen terakhir).
Jika hanya akan diimplementasikan menjadi satu jaringan, maka jaringan tersebut dapat menampung sekitar 256 host. Jika ia ingin membagi menjadi 2 segmen, maka bit pertama dari 8 bit segmen terakhir IP Address di tutup (mask) menjadi bit network, sehingga masking keseluruhan menjadi 24 + 1 = 25 bit. Bit untuk host menjadi 7 bit. Ia memperoleh 2 buah sub network, dengan kapasitas masing-masing subnet 128 host. Subnet pertama akan menggunakan IP Address dari 167.205.9.(0-127), sedangkan subnet kedua akan menggunakan IP Address 167.205.9.(128-255).
Jika hanya akan diimplementasikan menjadi satu jaringan, maka jaringan tersebut dapat menampung sekitar 256 host. Jika ia ingin membagi menjadi 2 segmen, maka bit pertama dari 8 bit segmen terakhir IP Address di tutup (mask) menjadi bit network, sehingga masking keseluruhan menjadi 24 + 1 = 25 bit. Bit untuk host menjadi 7 bit. Ia memperoleh 2 buah sub network, dengan kapasitas masing-masing subnet 128 host. Subnet pertama akan menggunakan IP Address dari 167.205.9.(0-127), sedangkan subnet kedua akan menggunakan IP Address 167.205.9.(128-255).
Karena
ia ingin membagi menjadi 8 segmen, maka ia harus mengambil 3 bit
pertama ( 23 = 8) dari 8 bit segmen terakhir IP Address untuk di tutup
(mask) menjadi bit network, sehingga masking keseluruhan menjadi 24 + 3
= 27 bit. Bit untuk host menjadi 5 bit. Dengan masking ini, ia
memperoleh 8 buah sub network, dengan kapasitas masing-masing subnet 32
(=25) host. Ilustrasinya dapat dilihat pada Tabel 2-4 berikut :
Studi Kasus
Anda
sebagai penanggungjawab jaringan di suatu kantor yang mempunyai 3 buah
departemen mendapat alokasi IP dari suatu ISP (Internet Service
Provider) 167.205.9.10xxxxxx (8 bit terakhir adalah biner).
Jika
jumlah host tiap-tiap departemen diperkirakan tidak lebih dari 13 buah
dan masing masing departemen akan dibuat jaringan lokal (LAN)
tersendiri, coba anda tentukan : (semua host mendapat alokasi IP asli) Subnet yang harus dibuat
Network address
Broadcast address
Penyelesaian :
1.Subnet yang harus dibuat adalah : 11111111.11111111.11111111.11110000
atau 255.255.255.240.
1.Subnet yang harus dibuat adalah : 11111111.11111111.11111111.11110000
atau 255.255.255.240.
2.Terdapat network address sbb :
167.205.9.10000000
167.205.9.10010000
167.205.9.10100000
167.205.9.10110000
167.205.9.10010000
167.205.9.10100000
167.205.9.10110000
3.Terdapat broadcast address sbb:
167.205.9.10011111 = 167.205.9.159
167.205.9.10101111 = 167.205.9.175
167.205.9.10111111 = 167.205.9.191
Tidak ada komentar:
Posting Komentar