Senin, 31 Oktober 2011

Kisah Rajawali yang dibesarkan induk ayam


Kisah motivasi ini sebenarnya sudah lama sekali saya baca. KAlau nggak salah dibukunya andrie wongso. Namun kenapa pada saat saya baca di geraidinar beberapa waktu lalu..kok sangat menyentuh ya. Mungkinkah selama ini kita telah memberikan pemahaman yang salah terhadap diri kita sendiri....seperti pemahaman sang rajawali ....lebih lanjut simak artikel berikut ya....moga bermanfaat.

Alkisah ada seorang petani yang menemukan telur burung rajawali di sawah dan dibawanya pulang, kemudian diletakkannya telur tersebut di tempat telur-telur ayam miliknya sehingga dierami pula oleh sang induk ayam. Maka ketika telur-telur ayam tersebut menetas, ikut pula telur rajawali ini menetas. Meskipun badan dan sayap-sayapnya berbeda dengan kakak-kakaknya, sang induk ayam tidak pernah membedakan ‘anak bungsu’ ini dari kakak-kakaknya. Hari demi hari tumbuh besar bersama kakak-kakaknya, semakin bedalah postur tubuh dan sayap rajawali ini dengan kakak-kakaknya, tetapi dia tetap merasa bahwa dia bagian dari keluarga yang sama yaitu keluarga ayam.

Suatu hari dia melihat burung yang gagah perkasa terbang di angkasa – burung rajawali, dia bertanya ke kakak-kakaknya, makhluk apakah gerangan yang ada di atas sana ? sang kakak menjawab bahwa itulah makhluk langit – burung rajawali – yang berbeda dengan dengan kita-kita makhluk bumi yaitu keluarga ayam.

Hari demi hari hidup bersama kakak-kakaknya keluarga ayam, semakin jauh perbedaan adik bungsu ini, sampai suatu hari kakak-kakaknya sadar bahwa adiknya memang sangat berbeda. Diamatinya benar-benar sang adik ini, kemudian dilihatnya pula burung yang gagah perkasa di angkasa. Maka kakak-kakanya sadar bahwa sang adik tidak lain adalah burung rajawali seperti yang biasa mereka lihat gagah perkasa di langit sana.

Diyakinkannyalah sang adik bungsu bahwa dia sesungguhnya adalah rajawali makhluk langit yang gagah perkasa dan disuruhnya pula sang adik untuk terbang ke angkasa, tetapi karena sang adik seumur-umur hidup bersama kakaknya bangsa ayam – dia tidak bisa terbang. Bahkan meskipun memiliki postur tubuh dan sayap yang berbeda, sang adik juga tidak merasa bahwa dirinya adalah rajawali – dia merasa bahwa dirinya adalah ayam.

Dengan segala upaya kakak-kakaknya meyakinkan si bungsu bahwa dirinya adalah rajawali yang seharusnya bebas terbang dengan perkasa mengarungi angkasa, sang adik tetap tidak bisa terbang – dia tetap merasa bahwa dirinya ayam dan dia puas untuk hidup bersama keluarga ayam yang dikenalnya sejak dia lahir.

Tidak menyerah untuk membantu sang adik menemukan takdirnya sebagai burung rajawali, suatu hari kakak-kakaknya mengajak si bungsu ini untuk berjalan mendaki gunung yang tinggi sampai menemukan tebing yang curam. Dibujuknya pula sang adik untuk melongokkan kepalanya dan melihat keindahan lembah dibawah sana, dan dalam posisi inilah sang adik didorong ke arah tebing yang sangat curam tersebut.

Apa yang terjadi ? Ternyata sang adik dengan gerak refleksnya bisa langsung terbang tinggi sebagai burung rajawali yang gagah perkasa, selama ini dia hanya salah paham mengira bahwa dirinya adalah ayam !.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar