Selasa, 18 Oktober 2011

Kiat-Kiat Bersedekah


Sedekah, Infaq, dan Zakat. Apa perbedaannya? Secara sederhana, kalau zakat itu ada nisabnya (ukuran jumlah harta minimal), sedang infaq dan sedekah (sodaqoh) tidak. Kalau zakat dan infaq biasanya berupa uang, sedang sedekah bisa berupa uang, senyuman, tenaga, ide/pikiran, menyingkirkan batu di jalan, menolong teman, dlsb. Meski begitu, sedekah uang lebih diutamakan.
Eh, kok malah ngelantur? Ya sudah, mari kita kembali ke laptop. Berikut ada beberapa kalimat bijak, yang coba aku rangkum dari berbagai sumber dan semoga bisa dijadikan sebagai pemantab hati ketika tangan terasa berat ketika hendak bersedekah (terutama sedekah berupa uang).

"Allah lebih menyukai amal yang walau sedikit, namun berkelanjutan."

Yup, sedekah nggak harus banyak. Sedekah seribu rupiah dari seseorang yang hanya memiliki uang 2 ribu rupiah saja, bisa jadi lebih utama di sisi Allah, daripada sedekah 100 ribu dari seseorang yang memiliki uang 1 juta.

"Rumus sedekah adalah 10 - 1 = 19." (dipopulerkan Ustadz Yusuf Mansyur)

Satu bagian yang kita keluarkan di jalan Allah, maka Allah berjanji akan menggantinya dengan 10 kali lipat, atau bahkan 100 kali lipat, bisa juga sampai 700 kali lipat. Pokoknya berlipat-lipat deh. Hehe. Tapi perlu kita garis-bawahi, balasan amal itu tidak selalu berupa uang. Bisa jadi ketika sedang berkendara di jalan, ada truk yang oleng dan hampir saja menabrak kita, namun kita terhindar dari kecelakaan tersebut. Seandainya kita tertabrak dan selamat (tidak meninggal), pasti kita ...

"Sebagian dari harta kita adalah hak milik orang lain."

Yang ini belum berani ngasih keterangan lebih lanjut, takut salah tulis. Hehe. Tapi aku yakin, teman-teman pasti sudah cukup akrab dengan nasehat ini.

"Sedekah gak harus ikhlas, sedekah boleh pamrih kok." (Ippho Santosa)

Bagaimana sih biar bisa jadi programmer yang handal? Ya dengan menjadi programmer gadungan dulu. Semakin banyak berlatih koding, lambat laun pasti bakalan jadi programmer handal juga. Lalu, bagaimana biar bisa sedekah yang ikhlas? Ya dengan bersedekah yang tidak ikhlas dulu. Right?!
Sifat dasar manusia adalah suka pamrih. Bahkan, cara Allah dan Nabi Muhammad dalam menyampaikan suatu perintah (hampir) selalu disertai dengan iming-iming pahala atau surga. Subhanallah... Islam itu indah ya?!

"Hal paling sulit dalam beramal adalah untuk memulainya. Hal yang paling sulit dalam bersedekah adalah sulit untuk memulai mengeluarkan uang. Kalau sudah berhasil dikeluarkan, maka ya sudah." (Ustadz Umar Faqihuddin)

Kalau gak percaya, ketika sholat jum'at (atau kesempatan lain juga boleh), ambil selembar uang 50 rb dari dompet, trus masukkan ke kotak amal. Ayo, berani minta kembali ke pengurus masjid? Hehe. Kalai kata tokoh Guru di iklan Axis (sambil joged-joged): "Ibadah itu harus ikhlas nak. Ikhlas... Ikhlas..."

Bagaimana teman? Sudah cukupkah? Kalau belum, tenang. Masih ada jurus pamungkas kok. Ciyaaaaaat.... Hehe. Kalau setelah mengingat kalimat-kalimat di atas, ternyata hasrat untuk bersedekah masih belum cukup bergelora, biasanya setelah teringat kalimat berikut, semangat untuk bersedekah langsung menggebu. Meski masih mempertimbangkan besarnya nilai uang yang disedekahin sih. Hehehe.

"Bila Anda bersedia mengeluarkan sejumlah uang Anda di jalan Allah, maka Anda percaya bahwa Allahlah Sang Pemberi Rezeki Anda." (Aa Gym)

Cukup yakinkah teman-teman terhadap Allah sebagai Sang Pemberi Rezeki kita? :-D
Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga bermanfaat. Ayo bersedekah.
NB: penulis bukanlah orang yang sudah sering bersedekah. Semoga tidak menimbulkan fitnah di antara kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar