Rabu, 12 Oktober 2011

Kiat Cepat Siaran Langsung

DSNG merupakan system komunikasi satelit yang dirancang untuk dapat menyajikan sebuah siaran langsung dengan cepat dari segala kondisi dan lokasi. Oleh karenanya diperlukan kesigapan dan ketangkasan personilnya untuk dapat merakit komponen DSNG terutama antena. Trik ini ditujukan untuk DSNG dengan antena fly-away.

1. Persiapan

Segala sesuatu akan berjalan lancar jika persiapan dilakukan dengan baik. Sebelum siaran, usahakan untuk mengetahui lokasi siaran. Jika memungkinkan dilakukan survei lapangan dimana siaran akan dilakukan, pilih lokasi penggelaran DSNG yang strategis. Artinya lokasi tersebut tidak terlalu jauh dengan lokasi syuting dan diperkirakan bebas dari lalu lalang audien yang hadir dalam siaran tersebut. Hal ini penting, dimana lokasi yang dekat dengan lokasi syuting memudahkan dalam komunikasi dan pengkabelan. Area bebas dari audien memastikan peralatan aman terhadap segala kemungkinan yang tidak diinginkan.
Selain itu pilih lokasi yang tidak ada halangan ke satelit, relatif terlindung dari angin kencang, dan siapkan kemungkinan terjadinya hujan.
Setelah anda tahu lokasi dari siaran yang akan dilakukan, cari tahu parameter pointing antena baik elevasi, azimuth dan polarisasi. Anda dapat menggunakan dish pinting calculator yang ada di khasanahilmu secara online, atau dapat menghitungnya secara off-line dengan software yang dapat didownload dari khasanahilmu. Catat di buku saku parameter yang telah didapatkan.
Cek kelengkapan yang diperlukan. Encoder, modulator, up-converter, HPA, antena, kabel-kabel, waveguide, monitor, IRD, genset, voltage stabilizer, dan jangan lupa kompas dan peta jika lokasi ada di luar kota dimana belum pernah ke sana sebelumnya.
Disamping itu yang tidak kalah pentingnya adalah tenda atau terpal untuk persiapan jika hujan dsb. Pastikan baterai HP (termasuk juga pulsanya ya...) cukup untuk seharian selama siaran. Siapkan obat-obatan penting misalkan obat masuk angin, flu, batuk, demam dan sakit kepala. Jangan lupa perban dan obat merah untuk jaga-jaga.
Koordinasi ulang dengan pihak program tentang alur acara yang akan dilakukan. Kapan (jam berapa) on-air dimulai dan berapa lama durasi siaran dilakukan. Jika durasi cukup lama sebaiknya dipikirkan unit back-up.
Koordinasi dengan operator satelit, catat frekuensi dan symbol rate yang akan digunakan, serta catat nomor operator satelit yang dapat dihubungi saat siaran (cross-pol).

2. Penggelaran (Deploy) DSNG

Pertama kali sampai di lokasi, cari arah satelit (azimuth yang telah dicatat sebelumnya) menggunakan kompas. Azimuth diukur terhadap utara dan searah dengan jarum jam. Setelah itu posisikan antena (box) sebisa mungkin menghadap ke satelit (sesuai pembacaan kompas). Hal ini dilakukan agar lebih cepat dalam penyetelan azimuth antena. Selanjutnya rakit antena dengan elevasi dan polarisasi mengikuti catatan yang telah dibuat.
Koneksikan RF downlink kabel dari LNB ke IRD, JANGAN PASANG WAVEGUIDE TERLEBIH DAHULU. Nyalakan IRD dan monitor. Set IRD ke downlink channel yang ada di satelit tersebut. Atur/adjust azimuth, alevasi dan polarisasi sampai didapatkan penerimaan IRD terbagus, yakni BER terkecil. Maksimal ber adalah 10-5, usahakan mendekati 10-8. Setelah didapatkan sinyal terbagus, kunci azimuth, elevasi dan polarisasi antena.
Selanjutnya koneksikan waveguide dari HPA ke antena, dan koneksikan semua komponen elektriknya mulai dari encoder, modulator, upconverter sampai HPA. Lalu nyalakan semua komponen elektrik, pastikan RF output modulator OFF dan HPA dalam posisi standby/ mute. Set parameter encoder dan modulator berdasarkan data yang didapat dari operator satelit. Pada modulator set frekuensi, FEC dan symbol rate. Pada encoder set output bitrate sesuai dengan interface rate yang ditunjukkan oleh modulator. Set video bitrate dan audio bitrate, dimana penjumlahan dari video bitrate dan audio bitrate lebih kecil dari output bitrate.

3. Operasional

Telepon operator satelit 15 menit sebelum acara dimulai untuk melakukan cross-pol. Operator akan memberikan frek untuk cross-pol. Ubah setting frek di modulator sesuai dengan frek cross-pol yang diberikan. Set output modulator dengan clean carrier. ON-kan RF out dari modulator. Atur/ naikkan output modulator perlahan sampai output HPA sekitar 2 Watt. Ikuti petunjuk dari operator satelit.
Setelah cross-pol selesai, OFF-kan RF out modulator dan pastikan setting frekuensi dikembalikan ke frekuensi siaran. Ubah output modulator dari clean carrier ke modulated. Setting IRD ke downlink dari siaran yang akan dilakukan. ON-kan RF out dari modulator. Naikkan level output modulator perlahan sampai BER di IRD antara 10-5 sampai 10-7 dan gambar yang diterima tidak pixelized atau freeze.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar