SISTEM KOMUNIKASI SATELIT
1. Pengertian
Satelit adalah benda yang
mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Ada
dua jenis satelit, yakni satelit alam dan satelit buatan.
1. Satelit
Alami adalah benda-benda luar angkasa bukan buatan manusia yang
mengorbit sebuah planet atau benda lain yang lebih besar daripada
dirinya, seperti misalnya, Bulan adalah satelit alami Bumi.
Sebenarnya
terminologi ini berlaku juga bagi planet yang mengelilingi sebuah
bintang, atau bahkan sebuah bintang yang mengelilingi pusat galaksi,
tetapi jarang digunakan. Bumi sendiri sebenarnya merupakan satelit alami
Matahari.
2. Satelit Buatan adalah benda buatan manusia yang
beredar mengelilingi benda lain, misalnya satelit Palapa yang
mengelilingi Bumi.
3. Satelit Komunikasi adalah sebuah satelit
buatan yang ditempatkan di angkasa dengan tujuan telekomunikasi. Satelit
komunikasi modern menggunakan orbit geosynchronous, orbit Molniya atau
orbit Bumi rendah.
4. Untuk pelayanan tetap, satelit komunikasi
menyediakan sebuah teknologi tambahan bagi kabel komunikasi kapal selam
optik fiber. Untuk aplikasi bergerak, seperti komunikasi ke kapal laut
dan pesawat di mana aplikasi teknologi lain seperti kabel, tidak
praktis atau tidak mungkin digunakan.
2. Sejarah Satelit
Secara garis besar sejarah satelit dunia dari tahun ke tahun diantaranya:
1945 : Athur Clarke menerbitkan essay tentang “Extra Terrestial Relays”
1957 : Diluncurkan pertama kali satelit sputnic
1959 : Satelit cuaca pertama, Vaguard 2
1960 : Diluncurkan satelit komunikasi Refleksi ECHO
1963 : Diluncurkan satelit komunikasi Geostasioner SYNCOM
1965 : Komunikasi satelit Geostasioner komersial pertama di dunia, INTELSAT I
1976 : Satelit marisat untuk komumnikasi maritim dan peluncuran PALAPA
1982 : Sistem telepon dengan satelit mobile , INMARSAT 4
1988 : Sistem satelit dengan komunikasi data dan telepon mobile, INMARSAT C
1993 : Sistem telepon denga digital satelit
1998 : Sistem satelit Global untuk Small Mobile Phones.
1999 : Peluncuran Telkom – 1
3. Alokasi Frekuensi untuk Layanan Satelit
Pengalokasian
frekuensi untuk layanan satelit adalah proses yang sangat kompleks yang
membutuhkan koordinasi dan perencanaan tingkat internasional. Hal ini
dilakukan dibawah pengawasan International Communication Union (ITU).
Dalam hal perencanaan frekuensi ini (frequency planning), dunia dibagi
menjadi 3, yaitu:
- Kawasan 1: Eropa, Afrika, Rusia (dulu masih Soviet) dan Mongolia
- Kawasan 2: Amerika Utara dan Selatan, Greenland
- Kawasan 3: Asia (diluar daerah 1), Australia dan Pasifik Barat Daya
Dalam
setiap kawasan, frekuensi dialokasikan untuk berbagai macam layanan
satelit, walaupun frekuensi tersebut dipakai untuk layanan yang berbeda
di kawasan lain. Beberapa layanan satelit adalah sebagai berikut:
a. Fixed Satellite Service (FSS)
FSS
menyediakan link untuk jaringan telepon dan juga untuk pentransmisian
sinyal televisi ke perusahaan tv kabel, untuk kemudian didistribusikan
melalui jaringan kabel. Contoh FSS: DTH (Direct To Home), akses
internet, video conferencing, satelit new gathering (SNG), frame relay,
Digital Audio broadcasting (DAB). Keunggulannya yaitu, tidak tergantung
pada jarak, dapat menyediakan layanan untuk cakupan semua wilayah.
b. Broadcasting Satellite Service (BSS)
BSS
diperuntukkan untuk broadcast langsung ke rumah-rumah masyarakat
sehingga sering juga disebut DBS (Direct Broadcast Satellite).
c. Mobile Satellite Service
Mobile satellite service melayani komunikasi bergerak baik di daratan, laut maupun udara.
d. Navigational Satellite Service
Navigational satellite service melayani global positioning system (GPS).
e. Meteorological Satellite Service
Meteorological
service melayani riset dan layanan penyelamatan (rescue). Tabel dibawah
ini memperlihatkan frekuensi band yang sering digunakan untuk
layanan-layanan satelit. Huruf u pada Ku band berarti band frekuensi
dibawah K (u = under), sementara a pada Ka band berarti band frekuensi
diatas K (a = above). Ku band banyak dipakai untuk layanan direct
broadcast dan fixed satellite tertentu. C band digunakan untuk fixed
satellite dan tidak diperbolehkan dipakai untuk direct broadcast. VHF
band digunakan untuk layanan mobile dan navigational tertentu dan juga
untuk data transfer dari satelit cuaca. L band untuk layanan mobile dan
navigational. Untuk layanan fixed di band C, subrange yang paling banyak
digunakan adalah 4–6 GHz. Frekuensi yang lebih tinggi hampir pasti
dipakai untuk uplink menuju satelit, alasannya akan diungkapkan pada bab
selanjutnya.
Para praktisi sering menyebut C band sebagai 6/4 GHz,
frekuensi uplink disebutkan terlebih dahulu. Untuk layanan direct
broadcast pada Ku band, subrange yang paling banyak dipakai adalah 12–14
GHz, yang sering disebut sebagai 14/12 GHz. Walaupun penetapan
frekuensi dibuat sepresisi mungkin, contohnya Ku band adalah 14.030 dan
11.730 MHz, tetapi pemakaian nilai seperti dikemukakan diatas dalam
perhitungan dapat dilakukan dengan hasil yang cukup baik.
4. Aplikasi dari Penggunaan Satelit
A. Tradisional
1. Satelit
cuaca adalah satelit yang digunakan untuk mengamati cuaca dan iklim
Bumi. Satelit NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration)
digunakan untuk memantau keadaan bumi untuk keperluan hidrologi,
oceanografi dan meteorology, termasuk memantau kebakaran hutan. Satelit
ini mempunyai resolusi spatial 1100x1100m dengan liputan sangat luas.
Satelit cuaca NIMBUS mempunyai resolusi spatial 88x88m dengan kemampuan
meliput areal seluas 1600 km. Satelit lainnya adalah Meteosat dan
Himawari (resolusi spatial 8 x 8 km).
2. Satelit Televisi adalah
sinyal televisi yang dipancarkan dengan cara yang mirip seperti
komunikasi satelit, serta bisa disamakan dengan televisi lokal dan
televisi kabel.
3. Di banyak tempat di bumi ini, layanan televisi
satelit menambah sinyal lokal yang kuno, menghasilkan jangkauan saluran
dan layanan yang lebih luas, termasuk untuk layanan berbayar. Radio
satelit atau radio langganan adalah sebuah radio digital yang menerima
sinyal yang disiarkan oleh satelit komunikasi, yang mencakup wilayah
geografis yang lebih luas dari sinyal radio biasa. Radio satelit
berfungsi di tempat di mana ada garis pandang antara antena dengan
satelit, dengan syarat tak ada rintangan besar, seperti terowongan atau
gedung. Pendengar radio ini dapat mengikuti saluran tunggal tanpa
melihat lokasi jangkauan. Karena teknologi ini membutuhkan akses ke
satelit komersial untuk penyebaran sinyal, jasa radio satelit adalah
sebuah bisnis komersial, yang menawarkan sebuah paket saluran sebagai
bagian dari jasa mereka, membutuhkan sebuah langganan dari pengguna
akhir untuk mengakses saluran. Sekarang ini, penyedia radio satelit
utama adalah WorldSpace (Intl.), XM Radio & Sirius Satellite Radio
(A.S.). Karena sinyalnya memiliki hak cipta dan tidak cocok satu sama
lain, maka membutuhkan peralatan khusus untuk dekoding dan pemutaran.
Mereka menawarkan saluran berita, cuaca, olah raga, dan musik.
4. Satelit
navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan
ke penerima di permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik
dipermukaan bumi. Salah satu satelit navigasi yang sangat populer adalah
GPS milik Amerika Serikat. Selain itu, ada juga Glonass milik Rusia.
Bila pandangan antara satelit dan penerima di tanah tidak ada gangguan,
maka dengan sebuah alat penerima sinyal satelit (penerima GPS), bisa
diperoleh data posisi di suatu tempat dengan ketelitian beberapa meter
dalam waktu nyata. Satelit ini berfungsi sebagai alat penolong apabila
kapal-kapal menemui kesukaran untuk menentukan posisinya karena cuaca
yang buruk atau kesukaran penglihatan (dalam daerah yang berkabut
tebal). Navigator yang mengalami kesulitan menghubungi satelit navigasi
yang mengorbit. Satelit juga akan menjawab melalui radio tentang posisi
kapal, sehingga navigator dapat mengetahui posisi kapal secara tepat.
5. Satelit
mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang
digunakan untuk tujuan militer atau mata-mata terutama oleh USA dan
Rusia. Contoh satelit ini antara lain Vostok, Cosmos, Soyus, dll.
B. Telekomunikasi
1. Penghubung telepon global (Global tellecommunication connection)
Jaringan
telepon global juga dikenal sebagai Jaringan Telepon Switch Publik
(PPSTN adalah singkatan dari Public Switched Telephone Network atau yang
biasa disebut jaringan telpon tetap (dengan kabel). PSTN secara umum
diatur oleh standar-standar teknis yang dibuat oleh ITU-T, dan
menggunakan pengalamatan E.163 / E.164 (secara umum dikenal dengan nomor
telepon). Public Switched Telephone Network, PSTN ).
2. Penghubung komunikasi untuk di tempat terpencil.
Satelit
mampu menyediakan link komunikasi sampai ke komunitas terpencil yang
sulit dijangkau oleh sistem komunikasi lain. Tentu saja, sinyal satelit
tidak menghiraukan batasan wilayah politik, yang bisa menjadi kelebihan
ataupun kekurangan dari sistem komunikasi ini.
3. Global Mobile
Communication (GSM) (singkatan bahasa Inggris: Global System for Mobile
Communications, GSM) adalah salah satu standar sistem komunikasi
nirkabel (wireless) yang bersifat terbuka. Telepon GSM digunakan oleh
lebih dari satu milyar orang di lebih dari 200 negara. Banyaknya standar
GSM ini membuat roaming internasional sangat umum dengan “persetujuan
roaming” antar operator telepon genggam. GSM berbeda banyak dengan
teknologi sebelumnya dalam pensinyalan dan “channel” pembicaraan adalah
digital, yang berarti ia dipandang sebagai sistem telepon genggam
generasi kedua (2G). GSM merupakan sebuah standar terbuka yang sekarang
ini dikembangkan oleh 3GPP.
4. Bagian penting jaringan Global
(fiber optic) Internet jaringan yang terjalin bersifat global tanpa
mengenal ruang, waktu, dan birokrasi, dimana akses data dan informasi
melampaui batas-batas negara dan protokoler. Hampir seluruh kebutuhan
informasi tersedia di internet dengan jangkauan global tanpa batas-batas
negara. Akses di internet tidak dibatasi dengan waktu dan kecepatan
pencarian informasi dengan internet jauh lebih cepat dibandingkan dengan
pencarian secara manual. Dalam dunia internet komunikasi dengan
pengguna di belahan dunia, dapat anda lakukan tanpa batas ruang dan
waktu.
5. Sistem satelit untuk memperluas sistem telepon seluler
Sekarang
ini, hanya 15% dari daratan dunia terlayani oleh selular atau
teresterial telefon, sehingga satelit menjadi satu-satunya alternatif
bila kabel atau selular tidak tersedia.
6. Akses internet melalui satelit
Jenis
teknologi satelit telah digunakan untuk aplikasi akses Internet,
seperti DirectPC di Amerika, Jepang, Kanada, dan beberapa negara di
Eropa. Kecepatan akses Internet dapat menggunakan kecepatan yang
bervariasi antara 64 Kbps sampai 400 Kbps untuk keperluan down-loading
dengan asymmetric IP traffic: transaksi atau file.
7. Satelit Direct to Home (DTH)
Menggunakan
teknologi Direct To Home (DTH) sebagai infrastruktur TV Link untuk
mengirimkan beratus-ratus program langsung ke rumah-rumah melalui
jaringan satelit.
8. Satelit Video Conferencing
Video
conferencing adalah penggunaan peralatan audio dan video untuk
menyelenggarakan konferensi dengan orang-orang yang berada pada lokasi
berbeda. Sistem pelayanan ini sekarang masih digunakan hanya untuk
tingkat yang masih terbatas. Para pengguna saat ini adalah sektor-sektor
bisnis dan industri seperti institusi finansial. Sistem satelit
multimedia merupakan infrastruktur yang sangat cocok untuk video
conferencing dibanding dengan jaringan lain karena tingkat
fleksibilitasnya dan kemudahannya untuk dipasang di manapun.
9. Satellite News Gathering (SNG)
Pelayanan
SNG menjadi jenis pelayanan yang populer diantara yang ditawarkan oleh
operator-operator satelit. Pelayanan SNG ini menyediakan kepada para
pelanggannya, seperti perusahaan-perusahaan penyiaran TV, pemerintah,
untuk memiliki kemampuan yang mobile dalam meliput program-program
outdoor dan siaran langsung TV (acara berita dan olahraga) maupun untuk
memanfaatkan fasilitas-fasilitas komunikasi pada kondisi bencana atau
darurat. Dalam mengirimkan pelayanan-pelayanan SNG, operator-operator
satelit dengan cara sederhana menyediakan stasiun bumi portable atau
mobile dengan kemampuan sistem audio, percakapan telepon dan video.
Satelit-satelit dengan frekuensi-frekuensi pita Ku atau Ka memiliki
karakteristik yang fleksibel dan portabel disebabkan karena ukuran
terminal VSAT mobile nya relatif kecil dan sederhana.
5. Keunggulan dan Kelemahan Komunikasi Satelit
Keunggulan dari penggunaan komunikasi satelit diantaranya:
1. Cakupan yang luas, satu Negara, region, ataupun satu benua
2. Bandwidth yang tersedia cukup lebar
3. Independen dan infrastuktur terrestial
4. Instalasi jaringan segmen Bumi yang sangat cepat
5. Biaya relatif rendah per site
6. Karakteristik layanan yang seragam
7. Layanan total hanya dari satu provider
8. Layanan mobile/wireless yang independen terhadap lokasi
Kelemahan Komunikasi satelit diantaranya:
1. Delay propagasi besar
2. Rentan terhadap pengaruh atmosfir
3. Up
Front Cost tinggi, contoh untuk satelit GEO: Spacecraft, Ground Segment
& Launch = US $ 200 juta, Asuransi: $ 50 juta
4. Distance
Insensitive, artinya biaya yang diperlukan hampir sama untuk membuat
suatu link komunikasi satelit jarak dekat dan link komunikasi satelit
jarak jauh. Jadi, sistem komunikasi satelit ekonomis hanya jika sistem
ini digunakan kontinyu dalam waktu yang lama dan meng-handle banyak
user.
6. Interferensi Pada Sistem Satelit
Interferensi pada sistem transmisi satelit dapat disebabkan oleh banyak sumber, yaitu:
1. Sistem
satelit terdekat Apabila SB penerima memiliki antena dengan pattern
receive yang buruk, artinya gain side-lobenya cukup besar (tinggi), maka
sinyal down-link yang berasal dari satelit lain akan diterima juga oleh
SB penerima sebagai sinyal interferensi.
2. SB pemancar (Up-link)
Sinyal interferensi timbul disebabkan oleh SB pemancar dari satelit
lain. Apabila SB pemancar tersebut memiliki antena dengan pattern
side-lobe dengan gain yang cukup besar, maka carrier pada arah side-lobe
juga memiliki daya yang cukup tinggi untuk mengganggu sistem satelit.
3. Intermodulasi
kanal terdekat Satu transponder dibebani atau dioperasikan untuk multi
carrier seperti sistem FDMA atau 2T ½, maka carrier-carrier tersebut
akan menimbulkan sinyal termodulasi pada transponder tersebut dan
transponder dikanan-kirinya. Walaupun pada output multiplexer
transponder sudah dilengkapi filter yang akan mem-filter sinyal
intermodulasi, tetapi energi yang ditimbulkan akan tetap melebar
ditransponder kanan-kirinya.
4. Interferensi dari sistem
terresterial. Sistem terresterial beroperasi pada frekuensi band yang
sarna dengan sistem frekuensi pada Satelit Palapa, yaitu C-band 6/4 Ghz.
5. Cross Polarisasi Antena
Sistem
satelit Palapa, alokasi transponder menggunakan sistem polarisasi ganda
(polarisasi ortogonal), yaitu polarisasi Vertikal dan polarisasi
Horizontal. Pada sistem Ku-band, cross-polarisasi lebih banyak
disebabkan oleh pengaruh butiran air hujan yang dapat mengubah
polarisasi sinyal. Sedangkan pada C-band terjadinya cross-polarisasi
lebih banyak disebabkan oleh jeleknya isolasi antara polarisasi Vertikal
dan horizontal pada sistem feed-horn antena. Isolasi cross-poll yang
diijinkan adalah >30 dB.
6. Sistem lainnya
Sebagai contoh
adalah interferensi dari sinyal liar yang ditimbulkan oleh sistem
pembakaran motor dua tak yang tidak sempurna, yaitu dapat mengganggu
pada sistem digital dimana carriernya kecil. Contoh lainnya adalah
terganggunya/lenyapnya sinyal sinkronisasi pada sistem TDMA yang
mengakibatkan terganggunya sistem secara keseluruhan.
7. Orbit
Dalam
fisika, suatu orbit adalah jalan yang dilalui oleh objek, di sekitar
objek lainnya, di dalam pengaruh dari gaya tertentu. Orbit pertama kali
dianalisa secara matematis oleh Johannes Kepler yang merumuskan hasil
perhitungannya dalam hukum gerakan planet Kepler. Dia menemukan bahwa
orbit dari planet dalam tata surya kita adalah berbentuk elips dan bukan
lingkaran atau episiklus seperti yang semula dipercaya.
8. Macam–Macam Orbit Satelit
Banyak satelit dikategorikan atas ketinggian orbitnya, meskipun sebuah satelit bisa mengorbit dengan ketinggian berapa pun.
Orbit Rendah (Low Earth Orbit, LEO): 300 - 1500km di atas permukaan bumi.
Orbit Menengah (Medium Earth Orbit, MEO): 1500 - 36000 km.
Orbit Geostasioner (Geostationary Orbit, GEO): 35790 km di atas permukaan Bumi.
Orbit Tinggi (High Earth Orbit, HEO): di atas 36000 km.
Orbit berikut adalah orbit khusus yang juga digunakan untuk mengkategorikan satelit, diantaranya:
Orbit Molniya, orbit satelit dengan periode orbit 12 jam dan inklinasi sekitar 63°.
Orbit
Sunsynchronous, orbit satelit dengan inklinasi dan tinggi tertentu yang
selalu melintas ekuator pada jam lokal yang sama.
Orbit Polar, orbit satelit yang melintasi kutub.
9. Satelit Geostasioner
Orbit
Geostasioner adalah orbit geosinkron yang berada tepat di atas ekuator
Bumi (0° lintang), dengan eksentrisitas orbital sama dengan nol. Dari
permukaan Bumi, objek yang berada di orbit geostasioner akan tampak diam
(tidak bergerak) di angkasa karena periode orbit objek tersebut
mengelilingi Bumi sama dengan periode rotasi Bumi. Orbit ini sangat
diminati oleh operator-operator satelit buatan (termasuk satelit
komunikasi dan televisi). Karena letaknya konstan pada lintang 0°,
lokasi satelit hanya dibedakan oleh letaknya di bujur Bumi.
Orbit
geosinkron (GEO, Geosynchronous Earth Orbit) berada pada ketinggian
36.000 km. Periode orbitnya 24 jam, sama dengan orbit Bumi mengelilingi
Matahari. Satelit telekomunikasi dan pengamat cuaca umumnya ada di sini.
Satelit GEO dengan inklinasi (sudut kemiringan terhadap bidang ekuator)
nol derajat dan dikontrol terus (seperti pada satelit telekomunikasi)
bisa berada pada titik stasioner, sehingga orbitnya disebut geostationer
orbit (GSO).
Keuntungan dari GEO diantaranya:
Bandwidth
lebar. Satelit yang beroperasi pada frekuensi Ka-band (20-30 GHz) akan
dapat menyalurkan troughput dalam orde giga bit per detik.
Relatif
murah. Sistem satelit relatif lebih murah karena tidak ada biaya
penggelaran dan satu satelit dapat mengcover daerah yang luas.
Topologi
network sederhana. Dibandingkan dengan model interkoneksi mesh pada
network terestial, satelit GEO memiliki konfigurasi yang lebih
sederhana.
Dengan topologi sederhana maka performasi network lebih mudah dikendalikan.
Disamping itu, ada beberapa kerugiannya, yaitu:
Satelit
GEO memerlukan power yang lebih besar untuk hand set. Hal ini membuat
hand set menjadi lebih besar dan mengurangi umur baterai.
Delay
tetap yang dapat dirasakan oleh user. Biasanya, delaynya ¼ detik, tetapi
dapat lebih lama. Pada telfon selular, delay lebih besar dari ¼ detik
tidak dapat diterima. Terjadinya interferensi dan atau koneksi yang
tidak teratur disebabkan adanya salju, hujan, dan bentuk lain gangguan
cuaca.
10. LEO System
Orbit bumi rendah (Low Earth Orbit,
LEO) adalah sebuah orbit sekitar Bumi antara atmosfer dan sabuk radiasi
Van Allen, dengan sebuah sudut inklinasi rendah. Batasan ini tidak
didefinisikan secara pasti, tetapi biasanya sekitar 300-1500 km. Orbit
ini biasanya berada di bawah intermediate circular orbit (ICO) dan jauh
di bawah orbit geostationary. Orbit lebih rendah dari sini tidak stabil
dan akan turun secara cepat karena gesekan atmosfer. Orbit yang lebih
tinggi dari orbit ini merupakan subyek dari kegagalan elektronik awal
karena radiasi yang kuat dan pengumpulan muatan. Orbit dengan sebuah
sudut inklinasi yang lebih tinggi biasanya disebut orbit polar.
Objek
di orbit Bumi rendah bertemu gas atmosfer di thermosphere (sekitar
80-500 km di atas) atau exosphere (kira-kira 500 km ke atas), tergantung
dari ketinggian orbit. Kebanyakan :[ :[ :[ angkasa berawak telah berada
di LEO, termasuk seluruh space shuttle dan bermacam misi stasiun
angkasa, satu pengecualian adalah tes :[ :[ :[ suborbital seperti Proyek
Mercury awal dan :[ :[ :[ SpaceShipOne (yang tidak ditujukan mencapai
LEO), dan misi Proyek Apollo ke Bulan (yang melewati LEO).
Dari segi penggunaannya, sistem-sistem LEO dapat dibagi dalam dua sistem, yaitu:
Sistem
yang dapat beroperasi dengan mem”bypass” jaringan telekom yang ada.
Dalam group ini hanya IRIDIUM yang baru dapat digolongkan kedalamnya.
Sistem
yang bekerja melalui jaringan telekom yang ada. Sehingga dapat dianggap
sebagai perluasan sistem-sistem Cellular ataupun jaringan telekom yang
ada.
11. MEO System
Benda yang berada di orbit menengah (MEO,
Medium Earth Orbit) berada pada ketinggian 5.500-36.000 km. Sistem
satelit navigasi GPS (global positioning system) milik Amerika Serikat
dan GLONASS (global navigation satellite system) milik Rusia menempati
orbit menengah ini, sekitar 18.000-20.000 km dari Bumi.
12. Rumus LFS
LFS = 32,4 + 20 log f + 20 log d
Untuk Uplink:
f = 6 GHz
d = 35.900 Km
LFS = 199 dB
Untuk Downlink:
f = 4 GHz
d = 35.900 Km
LFS = 196 dB
13. Mobile Satelitte
Kerangka Mobile Satellite
1. Antena dengan banyak tiang (Multi bea L- band antenna)
2. Antena dengan tiang pengisi (feeder link antennas)
3. Proccesor untuk:
- Band allocation
- Signal Routing
- Bandwidth Compaction
- Demodulation/Remodulation
- Channel Compaction (DSI)
Empat Elemen Utama Mobile satelite
1. Satelit
2. Network Management Center (NMC)
3. Gateways and Base Station
4. Advancer User Terminals
Empat Ukuran Kekuatan Penerimaan
1. Kekuatan pengiriman, jika semakin kuat pengiriman, maka penerimaan semakin kuat.
2. Daya Jangkau antena pengirim, Semakin kuat daya jangkau, maka semakin luas daya penerimaan.
3. Jarak diantara pengirim dan penerima. Semakin jauh, maka jarak penerimaan semakin kecil.
4. Daya jangkau antena penerima. Daya jangkau antena penerima besar, maka kekuatan penerima besar.
14. VSAT (Very Small Aperture Terminal)
VSAT
kependekan dari Very Small Aperture Terminal, sebuah terminal yang
digunakan dalam komunikasi data satelit, suara dan sinyal video, tidak
termasuk broadcast televisi. VSAT terdiri dari dua bagian, sebuah
transceiver yang ditempatkan di luar (out doors) yang dapat langsung
terjangkau oleh satelit dan sebuah alat yang di tempatkan di dalam
ruangan yang menghubungkan transceiver dengan alat komunikasi para
pengguna, PC misalnya. Transceiver menerima dan mengirim sinyal ke
transponder satelit di langit. Satelit mengirim dan menerima sinyal dari
sebuah ground station komputer yang berfungsi sebagai hub untuk sistem
tersebut. Masing-masing komputer pengguna terhubungkan oleh hub ke
satelit, membentuk sebuah topologi bintang (star topology). Hub tersebut
mengatur keseluruhan operasional network. Agar sebuah komputer pengguna
dapat melakukan komunikasi dengan lainnya, transmisinya harus terhubung
dengan hub yang kemudian mentransmisikan kembali ke satelit, setelah
itu baru dikomunikasikan dengan komputer pengguna VSAT yang lain.
Sistem ini mengadopsi teknologi TDM dan TDMA. Umumnya konfigurasi VSAT adalah seperti bintang.
Keuntungan dengan VSAT diantaranya:
1. Koneksi dimana saja.
2. Tidak perlu LOS dan tidak ada masalah dengan jarak. Jangkauan cakupannya yang luas, baik nasional, regional maupun global.
3. Pembangunan infrastrukturnya relatif cepat untuk daerah yang luas, dibanding teresterial.
4. Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke banyak titik secara broadcasting, multicasting.
5. Kecepatan bit akses tinggi dan bandwidth lebar.
6. VSAT
bisa dipasang dimana saja selama masuk dalam jangkauan satelit, handal
dan bisa digunakan untuk koneksi voice, video dan data, dengan
menyediakan bandwidth yang lebar.
7. Jika ke internet jaringan akses langsung ke ISP router dengan keandalannya mendekati 100% .
8. Sangat baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang dan belum mempunyai infrastuktur telekomunikasi.
9. Harga relatif mahal karena menyewa dengan sebuah provider.
Kerugian
VSAT yaitu untuk melewatkan sinyal TCP/IP, besarnya throughput akan
terbatasi karena delay propagasi satelit geostasioner. Kini berbagai
teknik protokol link sudah dikembangkan sehingga dapat mengatasi problem
tersebut. Diantaranya penggunaan:
1. Forward Error
2. Correction yang menjamin kecilnya kemungkinan pengiriman ulang.
3. Waktu
yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui
satelit adalah sekitar 700 milisecond, sementara leased line hanya
memerlukan waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak
yang harus ditempuh oleh data, yaitu dari bumi ke satelit dan kembali ke
bumi. Satelit geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000
kilometer di atas permukaan bumi.
4. Curah Hujan yang tinggi,
Semakin tinggi frekuensi sinyal yang dipakai, maka akan semakin tinggi
redaman karena curah hujan. Saat ini band frekuensi yang banyak dipakai
untuk aplikasi broadcasting adalah S-band, C-Band dan Ku-Band. Untuk
daerah seperti Indonesia dengan curah hujan yang tinggi penggunaan
Ku-band akan sangat mengurangi availability link satelit yang
diharapkan. Sedangkan untuk daerah daerah sub tropis dengan curah hujan
yang rendah, penggunaan Ku-Band akan sangat baik. Pemilihan frekuensi
ini akan berpengaruh terhadap ukuran terminal yang akan dipakai oleh
masing masing pelanggan.
5. Rawan sambaran petir gledek Sun Outage,
Sun outage adalah kondisi yang terjadi pada saat bumi-satelit-matahari
berada dalam satu garis lurus. Satelit yang mengorbit bumi secara
geostasioner pada garis orbit geosynchronous berada di garis equator
atau khatulistiwa (di ketinggian 36.000 Km) secara tetap dan mengalami
dua kali sun outage setiap tahunnya. Energi thermal yang dipancarkan
matahari pada saat sun outage mengakibatkan interferensi sesaat pada
semua sinyal satelit, sehingga satelit mengalami kehilangan komunikasi
dengan stasiun bumi, baik headend / teleport maupun ground-segment
biasa.
6. Debu Meteroit, Seringkali menembakan gas hydrazine (H2Z)
agar rotasi satelit stabil di orbit, satelit perlu beberapa kali di
kalibrasi agar tetap pada orbitnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar