Rabu, 12 Oktober 2011

Perhitungan DSNG

DSNG merupakan system komunikasi satelit sehingga parameter dan perhitungannya mengikuti sistem komunikasi satelit. Dan untuk merancang sebuah jaringan sistem komunikasi satelit sangat perlu diperhatikan perhitungan link budget. Adapun perhitungan link budget tersebut berdasarkan parameter-parameter yang digunakan pada desain link sistem komunikasi, yang nantinya dapat digunakan untuk menentukan spesifikasi alat yang akan digunakan.

1. Paramter dan Perhitungan Pointing

Langit itu luas, sehingga pointing antenna tanpa didukung teori sangatlah susah. Untuk mempermudah pointing maka parameter pointing (azimuth dan elevation) dapat dihitung berdasarkan satelit yang digunakan dan lokasi siaran. Banyak sekali dish pointing calculator yang tersedia secara online, salah satunya adalah di khasanahilmu. Anda dapat menghitungnya sendiri menggunakan persamaan berikut;

Sudut Elevasi

Sudut elevasi adalah sudut antara bidang horizon setempat dengan garis line of sight dari stasiun bumi ke arah satelit, dengan arah putaran ke atas dan titik nol terletak pada bidang horizon setempat.
Persamaan untuk menentukan sudut elevasi adalah sebagai berikut:
φ = atan((cos β - 0,151269)/sin β) dimana :
β = cos-1 [cos λ . cos θ ]
λ = [sudut bujur Stasiun Bumi-sudut bujur satelit]
θ = derajat posisi lintang stasiun bumi

Sudut Azimuth

Sudut azimuth adalah sudut antara garis arah utara dengan garis ke arah titik proyeksi satelit pada bidang horizon setempat dari stasiun bumi. Besarnya sudut azimuth dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut;
Untuk lintang utara: Az=180 + tan-1(tan λ/sin θ)
Untuk lintang selatan: Az=360 - tan-1(tan λ/sin θ)
dimana :
λ = [sudut bujur Stasiun Bumi-sudut bujur satelit]
θ = derajat posisi lintang stasiun bumi

2. Parameter dan Perhitungan Link Budget

Seperti halnya sistem komunikasi satelit lainnya, parameter pokok yang harus diperhatikan adalah BER. BER (Bit Error Rate) merupakan rasio bit yang rusak. BER dipengaruhi oleh bandwidth, kuat sinyal, redaman, EIRP dsb. Semakin kecil BER berarti semakin kecil bit yang error, artinya semakin bagus transmisi. Nilai BER praktis maksimal 10-5.
Rumus-rumus yang dipakai untuk mencari BER dan kaitannya dengan parameter yang lain;

BER

BER = ½ ertc(√(Eb/No))

Dimana ertc(x)= e-x2
(x√π)
 dan x=√(Eb/No)

Eb
No

Eb
No
= ( C
No
)
total
- 10logTSR
Dimana:
TSR : Kecepatan transmisi (bps)

C
No

( C
No
) -1
total 
= ( C
No
) -1
uplink 
+ ( C
No
) -1
downlink 

( C
No
)
uplink 
= EIRPTX - FSLuplink + ( G
T
)
sat 
- K

( C
No
)
downlink 
= EIRPsat - FSLdownlink + ( G
T
)
RX 
- K
Dimana:
K : konstanta Boltzman = -228,6 dB/oK

EIRP

EIRPTX = PTW + GT - LTFX Dimana:
PTW : Daya HPA
LTFX : Rugi feeder
GT : Besar penguatan antena

G
T

( G
T
)
RX 
= GRX - LR - Lpol - LFRX - 10Log TD
Dimana:
GRX : Penguatan maksimum antena
LR : Error pointing loss.
LPol : Rugi karena polarisasi sinyal pada antena
LFRX : Redaman pada feeder antena penerima.
TD : Temperatur sistem peralatan penerima

FSL

FSL(dB) = 92,5 + 20Log D + 20Log f Dimana:
D : Jarak satellite (km)
f : Frekuensi yang dipakai (GHz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar