Rabu, 12 Oktober 2011

Komponen Penyusun DSNG

DSNG merupakan system komunikasi satelit (uplink) yang pada dasarnya tersusun atas komponen-komponen atau bagian-bagian; encoder, modulator, upcoverter, high power amplifier (HPA) dan antenna parabola (dish). Sedangkan untuk keperluan monitoring digunakan IRD dan audio video monitor. Diagram dari sistem uplink satelit (DSNG) ditunjukkan oleh gambar berikut.
DSNG Namun untuk saat ini terdapat perangkat yang memiliki dua fungsi sekaligus, misalkan encoder dan modulator dalam 1 unit video exciter, atau modulator yang telah terintegrasi dengan upconverter, dan juga HPA yang memiliki module upconverter di dalamnya.

1. Encoder

Encoder merupakan bagian pertama dari DSNG. Encoder digunakan untuk men-digitalkan dan mengkompresi siaran sebelum ditransmisikan. Input dari Encoder adalah audio dan video dan/atau SDI yang berasal dari kamera atau mixer audio dan video.
Encoder yang digunakan merupakan DVB encoder. Setiap audio dan video di-encode dan diberikan Audio ID dan Video ID. Kode dari audio dan video tersebut disatukan dalam sebuah Program dan diberikan PID. Kemudian Program tersebut dibungkus dalam sebuah Transport Stream (TS) dengan TS ID tertentu. Dengan DVB, sebuah TS dapat terdiri dari satu atau lebih Program. Sebuah program terdiri dari sebuah video dan satu atau lebih audio.

Parameter

  • Input/Source : Analog(Composite)/SDI, SD/HD. HD menawarkan detail gambar yang bagus, namun memerlukan bitrate yang lebih besar, umumnya 5xSD.
  • Kompresi : MPEG-2/MPEG-4(AVC). MPEG-4 menawarkan kompresi yang lebih mampat sehingga bitrate yang diperlukan lebih kecil, umumnya 1/2 x MPEG-2.
  • Chroma : 4:2:0/4:2:2. 4:2:2 memberikan detail warna yang lebih bagus.
  • Coding delay. MPEG-4 memiliki coding delay yang lebih lama dari MPEG-2.
  • Mudah dioperasikan. Harus memiliki front-panel menu. Menu untuk parameter yang sering diset, misal video/audio/system bitrate, harus mudah dicari dan tidak terlalu jauh antara satu dan lainnya.

Product Highlight


DVE5100   D9094SE
FVE 7   E5714
Keluaran dari encoder adalah sinyal digital ASI (Asynchronous Serial Interface), yang selanjutnya diumpankan ke modulator.

2. Modulator

Modulator digunakan untuk memodulasikan sinyal informasi � yang telah dijadikan digital oleh encoder � menjadi sinyal RF. Modulasi yang digunakan adalah modulasi DVB-S/S2 yakni modulasi standard DVB untuk keperluan Satelit. Dan metode yang digunakan adalah QPSK/8PSK. QPSK/8PSK dipilih karena terbukti paling bagus untuk keperluan pentransmisian menggunakan satelit dengan bandwidth yang lebar.

Parameter

  • Input/Source : ASI/IP.
  • Modulasi : DVB-S/DVB-S2. DVB-S2 menawarkan penghematan bitrate s/d 30% dibanding DVB-S.
  • Baudrate capacity. Untuk DVB-S 1/4 transponder diperlukan kapasitas baudrate sekitar 6,5 MBaud.
  • Mudah dioperasikan. Harus memiliki front-panel menu. Menu untuk parameter yang sering diset, misal bitrate/baudrate/frekuensi/tx on/off, harus mudah dicari dan tidak terlalu jauh antara satu dan lainnya.

Product Highlight


AZ110   SDM-2020
Keluaran dari modulator adalah sinyal RF L-band dengan frekuensi antara 950 - 1750 MHz dengan level -50dBm sampai -7dBm.

3. Upconverter (L to C)

Upconverter digunakan untuk menaikkan frequensi dari L band (output modulator) menjadi C-band (frekuensi kerja satelit). Output dari upconverter berupa sinyal C-band 5.85 - 6.65 GHz dengan level -5 sampai +20 dBm.

Parameter

  • Input : L-band.
  • Output : C/Ku band.
  • Adjustable : output level adjustable/fixed.

Product Highlight


AUC5800   AZ740
BUC5000

4. High Power Amplifier (HPA)

Untuk dapat ditransmisikan lewat satelit, maka sinyal RF harus cukup kuat. Oleh karenanya diperlukan High Power Amplifier (HPA).
Terdapat 2 tipe/model HPA yakni TWTA (Travelling-Wave-Tube Amplifier) dan SSPA (Solid State Power Amplifier). Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. TWTA memiliki bobot yang ringan dan konsumsi daya listrik yang lebih rendah. Sedangkan SSPA memiliki efisiensi yang lebih bagus dan tidak memerlukan warming-up/cooling-down.
Output dari HPA beragam, mulai dari 50 dbm (100 W) sampai dengan 56 dBm (400 W)

Parameter

  • Input : C-band.
  • Technology : SSPA/TWTA.
  • Casing : Waterproof(outdoor)/ rack-mount(indoor).

Product Highlight


HPAC2200   VZC6964
XTRD400C

5. Antena (Dish)

Antenna parabola (dish) merupakan komponen terpenting dalam DSNG. Dan karena DSNG merupakan system portable dan kompak, maka antennanya pun dipilih dengan diameter yang sekecil mungkin. Untuk C-band, antenna terkecil yang masih dapat digunakan di wilayah Indonesia adalah dengan diameter 1,8m. Dan antenna ini haruslah kompak, ringan, mudah dibawa, dan mudah dipasang. Selain itu antena ini haruslah mampu mentransmisikan dan menangkap siaran dalam waktu bersamaan.
Terdapat 2 tipe antena yakni flyaway dan motorized. Antena motorized digunakan pada DSNG yang terinstall di sebuah mobil. Antena ini dipasang di atap mobil dan dioperasikan menggunakan perangkat kontrol yang berada di dalam mobil. Antena tipe ini digerakkan menggunakan motor DC dan dapat beroperasi secara otomatis untuk mengarah ke satelit yang diinginkan.
Tipe yang kedua yakni flyaway. Antena tipe ini digunakan untuk keperluan siaran di lokasi yang susah atau tidak dapat dijangkau oleh mobil DSNG. Antenna ini dapat dibongkar dan dipasang dengan mudah oleh personil dengan jumlah minim (2 orang). Selain itu antena ini haruslah dapat diangkut oleh pesawat komersil untuk keperluan siaran di luar pulau dsb. Antena ini dioperasikan secara manual.

Parameter

  • Frequency : C-band.
  • Drive : Motorized(drive-away)/ Manual(fly-away).
  • Size : 1,8m/ 1,9m/ 2,4m.

Product Highlight


Mantis 190   NewSwift 180
1810C   2060
FA-180   DA-180

6. Monitoring

Komponen lainnya dalam DSNG adalah monitoring. Monitoring diperlukan untuk mengetahui kualitas gambar yang akan dan telah ditransmisikan. Dan juga untuk mengetahui atau mempermudah proses pointing terhadap satelit. Perangkat monitoring terdiri dari satellite receiver (IRD) dan audio video monitor.
Satellite receiver digunakan untuk memonitor sinyal RF yang dipancarkan. Selain itu juga digunakan untuk melakukan pointing saat pemasangan antenna.

IRD Parameter

  • RF Input : L-band.
  • Receive : DVB-S/ DVB-S2.
  • Decode : MPEG-2/ MPEG-4.
  • Video Std : SD/ HD.
  • Output : CVBS/ SDI.

Product Highlight


TT1222   IRD5100

D9887B
Audio Video monitor digunakan untuk memonitor kualitas gambar dan suara yang akan ditransmisikan dan yang telah ditransmisikan. Hal ini sangat berguna untuk menelusuri jika ada suatu masalah, apakah masalah tersebut sesudah masuk system atau sebelum masuk system.

AV Monitor Parameter

  • Input : Analog AV/ SDI.
  • Video Std : SD/ HD.
  • Audio monitor : Speaker/ Bar-graph.
  • Video Monitor : LCD/ TFT.
  • Size : 1RU/ 2RU/ 3RU/ 4RU.

Product Highlight

RM3270W   VR72P2SD

1 komentar:

  1. klo vidio dari d corder gag kluar biasa nya kerusakan nya di mana ya.??
    trus apa masi bisa di benerin?

    BalasHapus