Jumat, 07 Oktober 2011

Sabar Nak,...



SABAR 300x113 Sabar Nak,...

Kemarin siang anak saya yang paling besar pulang dari sekolah dan menceritakan bahwa dia habis berkelahi dengan teman-teman sekelasnya, matanya kena pukul.

Yang pertama saya tanyakan adalah, kenapa kamu bisa berantem?,..

Anak saya : "..Tapi Akmal tadi dikerubutin 4 orang, Bapak.."

Saya : "...Bapak tidak minta kamu cerita, Bapak tanya Kenapa kamu berantem? Jawab dulu pertanyaan Bapak..."

Lalu anak saya menceritakan awal mula kenapa dia bisa berkelahi dengan 4 orang teman-temannya, yang dimulai karena selisih paham waktu main petak umpet. Menurut cerita anak saya, dia bukan sekali itu saja dikerubutin teman-temannya, sudah beberapa kali. Masalah ini pun juga sudah pernah diceritakan dengan gurunya, tapi namanya manusia dan belum lagi tugasnya sebagai guru, tidak mungkin kan gurunya mengawasi semua kejadian yang terjadi. Dan seperti biasa, neneknya ikut-ikutan memperpanas suasana.

Saya tidak perlu menuliskan nama sekolahnya, sebab takut berakibat buruk untuk nama baik sekolahnya hanya gara-gara urusan anak-anak. Tapi saya cuman bilang ke anak saya,.." SABAR NAK "... " Bapak percaya kamu kuat dan bisa sabar, semua ada waktunya, percaya deh sama Bapak, kalau kamu sabar kamu bakal jadi orang yang lebih kuat lagi"...Kemudian baru saya peluk anak saya supaya dia bisa melimpahkan rasa kesalnya setelah berkelahi dan kalah karena dikerubutin.

Dari kasus di atas saya mulai bertanya dalam hati, apakah anak-anak harus diajarkan bela diri hanya untuk mengantisipasi serangan dari kawan-kawannya? Apakah dengan dia diajarkan bela diri akan memperbaiki keadaan? Karena setahu saya ilmu bela diri justru banyak dipakai untuk menyerang, dan yang udah jago bela diri bukannya jago membela diri tapi jago menyerang diri orang lain, dan Bukankah semua agama mengajarkan apabila kita dianiya seperti apapun kita harus sabar? dan harus diajarkan ke anak-anak kita?

Bingung juga saya, Dilema...06 Sabar Nak,...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar