Prototipe Pemutar Sirkulasi Udara Otomatis Melalui Deteksi Kadar Karbon Dioksida Berlebih Dalam Ruangan

Ada tiga kelompok kadar CO2 yang diolah pada penelitian ini, yaitu kadar 350 hingga <600 ppm untuk udara normal, kadar 600 ppm hingga <800 ppm untuk udara agak kotor, dan kadar ?800 ppm untuk udara kotor. LCD akan menampilkan kadar ppm CO2 beserta keterangan kualitas udara dalam ruangan. Jika kualitas udara termasuk kotor, maka kipas akan berputar untuk mensirkulasikan udara agar kembali normal.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan penelitian ini, antara lain membuat perangkat keras sistem, membuat perangkat lunak sebagai program pada mikrokontroler, mengkalibrasi sensor TGS4161, dan mengintegrasikan semua sistem secara keseluruhan, kemudian hasil kerja alat dipantau dengan memberikan kadar CO2 yang berbeda-beda melalui pernafasan pada kotak ujicoba. Perangkat keras terdiri dari mikrokontroler AVR ATMega8535 (4) sebagai pengendali kerja alat, sensor TGS4161 (3) sebagai pendeteksi gas CO2, operational amplifier TLC2272 (2) sebagai penguat sinyal dari keluaran sensor TGS4161, LCD sebagai penampil, serta kipas yang berfungsi sebagai pensirkulasi udara. Perangkat lunak merupakan program pada mikrokontroler untuk mengolah input dari sensor serta output ke LCD dan kipas. Sedangkan kalibrasi dilakukan berdasarkan grafik hubungan antara tegangan output sensor (EMF) dengan kadar ppm CO2.
Gambar 1. Blok Diagram Sistem Kerja Alat

LCD akan menampilkan tulisan indikator udara, yaitu udara normal, agak kotor, atau udara kotor. LCD juga akan menampilkan besarnya ppm CO2 pada udara. Jika udara kotor, maka mikrokontroler akan memberikan input 1 (high) pada relay yang akan berfungsi sebagai saklar tertutup, dan meneruskan tegangan DC 12 volt ke kipas, sehingga kipas akan berputar untuk mensirkulasikan udara.
Gambar 2. Tampilan LCD pada Udara Normal

Gambar 3. Tampilan LCD pada Udara Agak Kotor

Gambar 4. Tampilan LCD pada Udara Kotor



Tidak ada komentar:
Posting Komentar